Jakarta, 16 Oktober 2025 — Kongres II Asosiasi Ahli Atmosfer Indonesia (A3I) yang diselenggarakan pada Kamis (16/10) secara hybrid di Auditorium BMKG dan melalui aplikasi Zoom, resmi menetapkan Dr. Ardhasena Sopaheluwakan sebagai Ketua Umum A3I periode 2025–2028.

Dalam proses pemilihan yang dilakukan secara e-vote, Ardhasena berhasil unggul dari tiga bakal calon lainnya, yaitu Dr. Tri Handoko Seto, M.Sc., Dr. Nurjanna Joko Trilaksono, S.Si., M.Si., dan Dr. Supari.

Agenda utama Kongres II A3I sendiri meliputi:

1. Penerimaan atau penolakan laporan pertanggungjawaban Pengurus Pusat A3I periode 2021–2024.
2. Penetapan program kerja baru untuk periode 2025–2028.
3. Pemilihan dan penetapan Ketua Umum A3I periode mendatang.

Kongres ini juga menjadi momentum refleksi dan konsolidasi organisasi setelah enam tahun berdiri sejak 2019. Selama periode tersebut, A3I telah melaksanakan berbagai kegiatan seperti seminar, pelatihan, dan pengembangan organisasi.

Namun demikian, peran A3I di tingkat nasional maupun internasional dinilai masih perlu ditingkatkan, terutama dalam mengoptimalkan potensi keilmuan atmosfer untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Dalam sambutannya usai terpilih, Dr. Ardhasena Sopaheluwakan menyampaikan visinya untuk membawa A3I menjadi organisasi yang lebih solid, inklusif, dan berdampak nyata bagi masyarakat.

“Ke depan, saya ingin A3I tidak hanya menjadi wadah bagi para ahli atmosfer, tetapi juga menjadi motor penggerak kolaborasi lintas bidang yang berkontribusi pada solusi kebencanaan, perubahan iklim, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Ardhasena.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program-program A3I sebelumnya dengan penyelarasan terhadap arah dan visi kepemimpinannya.

“Banyak program baik dari pengurus sebelumnya yang akan kami lanjutkan dan sinkronkan dengan visi baru. Kami ingin memastikan kesinambungan dan penguatan peran A3I sebagai mitra strategis pemerintah, akademisi, dan masyarakat,” tambahnya.

Dengan terpilihnya ketua baru, A3I diharapkan dapat terus memperkuat kontribusi komunitas keilmuan atmosfer Indonesia dalam menjawab tantangan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di masa depan.